Manfaat Kunirin Dapat Menurunkan Kolesterol dan Radang Persendian

Kunir rempah yang sangat bermanfaat dan berguna untuk menyembuhkan penyakit. Masyarakat   menggunakan sebagai obat disentri, dengan  diparut dan di minum selagi  diperas dan disaring dan diambil  kandungan airnya.  Ternyata  sangat berhasil  perasan tersebut menyembuhkan penyakit disentri kurang dari 3 hari. Sungguh bermanfaat, lalu apa saja yang terkandung didalam rempah ini sehingga  dapat menyembuhkan penyakit  disentri selama kurang dari  waktu 3 hari ?? banyak masyarakat terlebih  para pekerja  jam sibuk,  tidak tau apa sebenarnya kunir?  Kunyit atau kencur ?  yah dari deretan rempah ini memang sangat mirip bila di artikan sama – sama digukanan sebagai obat tradisional dan  penyedap bumbu masakan, namun tentu saja kunir dengan  kencur sangat BERBEDA, antara kandungan dan bentuk memiliki suatu perbedaan sendiri, tetapi kunir dan kunyit itu sama hanya nama daerah yang terbawa di daerah lain yang mempunyai nama rempah daerah tersendiri.  Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).

Tumbuh liar di ladang dan di hutan kunyit juga dapat ditanam di pekarangan  rumah sebagai tanaman untuk bumbu dan untuk keperluan obat-obatan, saat ini kunyit ditanam secara monokultur, sebab kebutuhan kunyit meningkat, kunyit juga untuk keperluan ekspor ke berbagai Negara.  Kunyit merupakan tanaman semak, tingginya dapat mencapai 70 cm sampai 1 meter. Batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, warnanya hijau kekuningan. Berdaun tunggal, lanset memanjang, helai daun tiga sampai delapan, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12,5 cm, pertulangan menyirip, hijau pucat.

Kunyit (Curcuma domestica) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak memiliki manfaat, di antaranya sebagai bumbu masak. Rimpang kunyit sangat bermanfaat sebagai antikoagulan, menurunkan tekanan darah, obat cacing, abat asma, penambah darah, usus buntu dan rematik. Selain berkhasiat dalam pengobatan, rimpang kunyit juga banyak digunakan untuk bahan pewarna makanan, minuman, tekstil, bahan campuran kosmetika, bakterisida, fungisida dan stimulan. Kunyit juga dapat dimanfaatkan untuk mencegah Alzheimer atau penyakit pikun.

salah  satu tanaman obat yang  potensial, selain sebagai bahan baku obat juga dipakai sebagai bumbu dapur dan zat pewarna alami. Berdasarkan hasil survei tahun 2003, kebutuhan rimpang kunyit berdasarkan jumlahnya yang diserap oleh industri obat tradisional di Jawa Timur menduduki peringkat pertama dan di Jawa Tengah termasuk lima besar bersama-sama dengan bahan baku obat lainnya. Rimpangnya sangat bermanfaat sebagai antikoagulan, menurunkan tekanan darah, obat cacing, obat asma, penambah darah, mengobati sakit perut, penyakit hati, karminatif, stimulan, gatal-gatal, gigitan serangga, diare, rematik.

Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa monoterpen dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%, monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C.

Secara garis besar kunyit mempunyai manfaat.
  • Mengatasi nyeri sendi dan tulang
  • Pengobatan dyspepsia karena asam  dan gas
  • Mengobati gangguan pencernaan dan lambung
  • Mengobati kanker pancreas dan rectal
  • Mengobati anti radang, anti bakteri
  • Mengurangi  perut kembung dan mual
  • Menurunkan kadar kolesterol tinggi
  • Pelangsing
  • Peremajaan kulit
  • Perawatan setelah melahirkan
  • Mengatasi gangguan liver
  • Mengatsi penyakit jantung membersihkan darah.

Namun khasiat yang disetujui oleh Commission E Monographs atau lembaga yang diakui secara international di Negara jerman yang sudah melakukan studi literature terhadap khasiat dari 300 jenis tanaman obat adalah untuk gangguan pencernaan.

Berbagai penelitian ilmiah
Fadlina Chany Saputri, Farmasi ITB Bandung pada tesisnya tahun 2006 menunjukan aktivitas antihiperkolesterolemia dari kunir pada hewan percobaannya. pemberian ekstrak kunir 200mg/kg bobot badan tikus menunjukan aktifitas sebagai antihiperkolesterolemia , serta dapat menurunkan LDL tanpa Mempengaruhi HDL.

Riset dari Thamlikitkul V, J. Med Assoc Thai, pada tahun 1989 menyatakan bahwa lebih dari 50 % pasien yang mengalami gangguan lambung mendapatkan hasil yang memuaskan dengan menggunakan ekstrak kunir.

Berdasarkan penelitian L.Rizka Andalusia Fakultas Farmasi UNAIR  Tahun  1992, menunjukan bahwa minyak atsiri dari Curcumae Rhizoma mempunyai aktivitas anti Hepatotoksik.

 Referensi
  • Anonim, 2007, Acuan Sediaan Herbal, Volume ketiga, edisi pertama BPOM RI, hal. 32-35.
  • W.P. Winarto , Ir, 2003 Khasiat & Manfaat Kunyit, Agromedia Pustaka.
  • Anonim, 2000, PDR For Herbal Medicine, Second Edition, Medical Economic Comppany, Montvale, New Jersey, hal 775-777.
  • Susan  – jane Beers, 2001, JAMU The Acient Indonesia Art of Herbal Healing, periplus, Singapore, hal. 60
  • http://www.warintek.rister.go/id/pangan-kesehatan/tanaman-obat.
Powered by Blogger.