Rutin Lari Bisa Tingkatkan Stamina Pria Dewasa
Tubuh memiliki cara untuk beradaptasi saat kita berlari, dan untuk pria penyesuaian itu termasuk apa yang terjadi dengan sesuatu di bawah ikat pinggang.
“Tubuh Anda beradaptasi untuk mencegah hal buruk terjadi pada penis dan testis Anda,” kata Jeffrey Thill, M.D.
Menurut Tobias Köhler, ahli urologi dari Southern Illinois University, kemampuan adaptasi itu termasuk saat berlari dalam kondisi yang cukup berat, seperti lari panjang di sore hari dalam dukungan yang tidak memadai.
“Kemampuan testis Anda untuk menarik dirinya ke atas/tubuh disebut dengan refleks kremaserik,” kata Köhler. Itu merupakan salah satu cara bagian ini terhindar dari cedera.
Namun, penis dan testis Anda belum tentu sepenuhnya bebas dari cedera saat berolahraga. Anda harus mengetahui beberapa hal yang terjadi "organ vital" ini ketika berolahraga, baik secara positif dan negatif.
Baca: Mengapa Olahraga Lari Bagus untuk Tulang Belakang
1. Testis terasa nyeri
Setidaknya satu dari tujuh pria pernah mengalami beberapa nyeri pada testis yang disebabkan oleh varikosel, kondisi pembuluh darah vena dalam testis melebar. Kelainan ini biasanya terrjadi karena faktor genetik.
Varikosel bisa membuat pria akan merasa tersiksa saat berlari. Itu terjadi karena otot-otot yang kita pakai untuk berlari memicu aliran darah ke belakang dan memperlebar varikosel. Untuk mengurangi rasa nyeri, Anda bisa memakai celana dalam ketat atau celana khusus untuk berlari.
2. Bahayanya tekanan
Meski memakai celana dalam ketat dan celana khusus olahraga saat berlari sedikit membuat lebih nyaman, celana terlalu ketat bisa menghambat airah darah ke area pangkal paha. Akibatnya akan terasa nyeri pada testis.
“Jika Anda merasa nyeri, itu adalah cara tubuh memberitahu bahwa Anda memakai celana yang terlalu ketat,” kata Thill. Kabar baiknya, tak perlu khawatir masalah tekanan itu akan mengganggu kesuburan pria.
3. Berlari bisa bantu ereksi
Siapa pun yang berlari teratur beberapa hari dalam sepekan atau lebih akan memiliki aliran darah dan kesehatan jantung yang baik. Köhler mengatakan, aliran darah yang lancar berarti ereksi juga semakin kencang.
Jika Anda orang yang suka bersantai sambil makan ngemil di sofa, pakailah sepatu lari Anda demi memperbaiki ereksi. Studi dari Duke University School of Medicine menemukan, pria yang berolahraga seperti berlari dengan intensitas tinggi selama dua jam memiliki kualitas ereksi lebih baik.
4. Berlari bisa menguatkan sperma
“Kami memiliki banyak bukti yang mendukung aktivitas fisik— khususnya berlari —bisa meningkatkan kesuburan pria,” kata Thill.
Sebuah studi di British Journal of Sports Medicine menemukan pria yang berlari setidaknya 15 jam per minggu memiliki kadar sperma lebih tinggi hingga 73 persen dibandingkan mereka yang tidak berlari.
Olahraga rutin diketahui bisa meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh yang akhirnya berdampak baik untuk kesehatan sperma.
5. Jangan terlalu banyak
Hindari sifat suka berlebihan, termasuk saat berolahraga. Menurut penelitian dari University of Connecticut, berlari sejauh 107 kilometer atau lebih setiap pekan malah menurunkan kadar testosteron hingga 28 persen. Ini juga berarti penurunan jumlah sperma.
Penelitian terbaru memberi bukti serupa, berlari berlebihan akan menciptakan respon yang kurang baik untuk kualitas sperma. Olahraga terlalu keras diketahui membuat tubuh Anda stres. Pada pria hal itu tercermin melalui penurunan kadar testosteron dan gangguan fungsi seksual, bahkan kesuburan.
Post a Comment